PEKANBARU (RA)- Setelah melakukan kunjungan ke beberapa sekolah yang melaksanakan ujian dengan sistem computer based test (CBT) atau yang dikenal ujian online, maka Komisi III DPRD Kota Pekanbaru berharap kedepan semua sekolah di Pekanbaru bisa menerapkan sistem tersebut.
"Karena kita lihat pelaksanaan ujian sistem CBT ini sangat ketat, tidak bisa melakukan kecurangan karena setiap komputer soal ujiannya berbeda," ungkap Ketua Komisi III Ir Nofrizal MM, kepada wartawan, Selasa (14/4/2015).
Dikatakan Nofrizal, untuk menerapkan ujian sistem CBT ini, maka Pemerintah Kota Pekanbaru harus mulai berpikir untuk memaksimalkan sarana prasarana di setiap sekolah, bukan saja sekolah menengah, namun juga SMP dan SD.
"Maka kita setuju jika tingkat SMA nantinya ditangani provinsi, kemudian pemko hanya menangani SMP dan SD. Kita ingin agar semua sekolah sudah melengkapi sistem internet dan jaringan listrik yang baik sehingga mampu untuk menerapkan CBT ini di tahun mendatang," ungkap Nofrizal lagi.
Dalam ujian sistem online ini, jelas Nofrizal, yang paling dibutuhkan adalah sistem jaringan komputer, yakni internet harus stabil. Kemudian kelistrikan, dimana selama proses ujian tidak dibenarkan adanya pemadaman listrik.
"Maka kita berharap semua pihak bekerjasama, orangtua murid, pemerintah, PLN, untuk pengadaan genset setiap sekolah. Perusahaan juga bisa dimintakan bantuan untuk genset sekolah ini," ungkap Nofrizal.
Politisi PAN ini menambahkan, dirinya berharap agar proses pelaksanaan ujian di tahun ini berjalan dengan baik tidak ada kendala apapun. Dimana jika dari tinjauannya pada pelaksanaan UN di hari pertama Senin kemarin, tidak ada lagi kesalahan dan kendala yang berarti seperti di tahun sebelumnya, harus memfotokopi naskah soal ujian karena adanya kekurangan dan tertukarnya soal ujian.
"Maka kedepan tentu kita berharap semakin baik lagi. Terutama untuk sistem online ini, karena ujiannya selama 6 hari, maka pastikan listrik dalam 6 hari itu tak boleh padam, jaringan internet juga harus diperhatikan," pungkasnya.
Laporan : rik